Ketika Hukum Mayoritas Dijadikan Tolok Ukur Kebenaran

Oktober 2, 2008

Telah menjadi sunnatullah kalau kebanyakan manusia merupakan para penentang kebenaran. Maka menjadi ironi, ketika kebenaran kemudian diukur dengan suara mayoritas.
Apa yang kamu bawa itu salah, karena menyelisihi mayoritas masyarakat di sini…, kalaulah ajaran itu benar pasti diikuti oleh banyak orang …, jangan membawa yang aneh-aneh, masyarakat di sini tidak biasa dengan seperti itu…., ngono yo ngono neng ojo ngono! Baca entri selengkapnya »


‎”Ketika Kebenaran Didustakan dan Kedustaan dibenarkan”

April 14, 2008

Oleh Abu Khaulah Zainal Abidin

Di antara sebab murkanya ALLAH kepada bangsa Yahudi, adalah karena mereka mendustakan nabi-nabi yang diutus. Padahal tidaklah ALLAH memilih utusan-utusan-Nya, kecuali dari orang-orang terbaik di kalangan dan pada zamannya. Tentu saja, karena ALLAH SUBAHANAHU WA TA’ALA mengutus mereka dalam rangka mengajak manusia beribadah hanya kepada ALLAH dan meninggalkan kesyirikan. Mereka dipilih untuk . diterima, dicintai, diutamakan, serta diteladani. Mereka diutus untuk didengar, dipercaya dibenarkan, kemudian dita’ati dan diikuti. Baca entri selengkapnya »


KESESATAN YANG DI ANGGAP KEBENARAN

Maret 7, 2008

Tidak diragukan lagi bahwasanya tidaklah seorang hamba yang hidup di dunia ini, apakah dari kalangan orang mu’min ataupun kafir, dari kalangan orang yang ta’at ataupun pelaku maksiat,melainkan pasti mereka berupaya dan berusaha agar terhindar dari kesesatan, karena manusia semua meyakini bahwa kesesatan tidak akan menghasilkan kecuali kehancuran dan kebinasaan. Sehingga mereka berusaha untuk tidak tersesat dengan cara-cara mereka sendiri. Baca entri selengkapnya »